Teman Gelap Atau Gelapkan Teman, Dua Pria Seksi Ini Bikin Panas Punggung Belakangku

Berawal dari segala awalan yang buruk, rangkaian sistem setan membuai hati dan pikiran terlena dalam sadar yang menenggelamkan.

Itu mereka, dua mahluk Tuhan yang perkasa. Kurus bagai tak bernyawa tapi hidup dan beracun!

Tebaran spora yang terbawa angin, terbang jauh menuai mimpi buruk yang lebih mengerikan dari kejelekan tentang akal yang sinting.

Aku pikir, racunmu telah menjalar diurat-urat nadiku. Tapi ternyata tidak!

Apakah bumi yang kamu pijak tak pernah berkata, malukah kamu pada kakimu yang terus berjalan menebar pesona siluman ?

Pernahkah kamu merasakan bumi menegurmu ?

Cinta tidak cukup mematikan bila ia datang dari kegelapan. Bila ia hanya sensani tali kolor yang membungkus akal dan memeras keringat.

Aku katakan tidak!!!

Aku tak munafik lalu berteriak, aku mati rasa kawan! Sudah lama tak mencicipi nikmatnya karnifora yang membakar darah mengejar mangsa ibarat hewan.

Tidak !!

Aku butuh air yang menyejukkan. Aku butuh gula menambah semangat Dan aku butuh hijau daun meremajakan kulit.

Aku butuh !!

Aku tak munafik!

Tapi kamu. KAMU !!

Naudzubillah.

Rupamu tak berwarna. Putih berbentuk. Kamu wanita tapi kamu pria. Datang tanpa noda tapi hitam gelap!

Gelapnya hitam, menggelapkan teman tapi gelap!

Aku masih terang, belum lagi bermandikan tarr tapi kamu sungguh gelap.

Itu zonamu. Eksplourkan dia dalam persamaanmu yang hilang tak nampak di kehitaman malam.

Kalian. Bukan aku. Maluku masih membungkus hati dan mengikat kaki. Dan aku menunggu dia yang kan menarik benang putih merajutnya jadi kelambu. Karna kamu hama lampir penghisap darah dalam gelap teman menggelapkan teman. Punggungku panas karnamu.

Maaf. Masih ada obat cacing ?


10 komentar:

  1. Untung yang panasa hanya punggung, bukan bagian yang lain. Kalau yang panas yang lainnya pasti akan lebih merepotkan pula.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ceplokin telor, mateng sangking panasnya.

      Hapus
  2. udah dua kali baca, tapi sha belom ngerti hehe

    BalasHapus
  3. coba kalau yang menjadi panas bukan belakang punggung, tapi belakang punggung agak kebawah lagi...apa justru nggak malah asoytuh....*ehh

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba bayangkan. apa punggung sama panggung gak bingung ??

      Hapus
    2. bedanya jauh banget padahal tebang beda satu huruf ya....*aneh...siapa yang aneh, coba?

      Hapus
    3. yang coba, kali yang merasa aneh. yang nyoba siapa, hayo..

      Hapus
  4. kayaknya saya kok belum paham ia, atau karena masih bocah

    BalasHapus