Makanan Khas Papua Ulat Sagu

Saya sangat senang mengabarkan pada Anda bahwa makanan ini kesukaan saya. Ulat Sagu.

Rasanya yang gurih dan nikmat tidak bisa menghalangi saya untuk segera mendapatkannya ketik melihat penjual dari dusun mengaturnya dimeja jualan.

1 bungkus ulat sagu bisa saya bayar dengan harga 50 puluh ribu. Lumayan mahal y. Murah kalau lagi ada duit! Karna jarang yang jual, saya tidak menolak berapapun yang disebut penjual.

Ulat sagu hidup pada batang sagu siap panen yang ditebang dan membusuk. Sebelum membusuk, pada tengah batang sagu, berkembang hewan bertubuh bulat lonjong, berwarna kuning tua, tanda cukup umur untuk dimakan. Karna ulat sagu berkembang mengikuti pohon sagu yang siap panen maka ulat sagu tidak hidup disemua tempat.

Ketahuankan kenapa ulat sagu jadi mahal..

Cara mengolahnya juga mudah. Cukup dengan bawang putih bawang merah dan cabe yang di potong dadu kemudian ditumis. Itu kalau selera saya.

Setelah harum, belah tengah ulat sagu kemudian masukkan tanpa menambah air karena ulat sagu mengandung air yang banyak.

Tambahkan garam dan penyedap secukupnya.

Tunggu sampai air pada masakan berkurang lalu angkat.

Saya paling suka dihidangkan dengan papeda panas.

MantaF!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar