Penanggulangan Sampah Tepat Sasaran

Menjadi bagian ormas peduli sampah, itulah saya. Karena sedikit orang yang paham, betapa sampah yang tidak ditanggulangi dengan baik akan mempengaruhi lingkungan hidup.

Ikut berpartisipasi dalam program kerja nyata daerah sentani dalam penanggulangan sampah yang digerakkan oleh Bapak Denix Felle, saya hanya bisa bantu dalam bentuk buah pikiran.

Ups! Pikiranku Sampah Melulu..

Menurut saya, mengurusi sampah yang ada pada tangan oranglain atau sampah yang disebabkan oleh oranglain, gampang tapi susah. Gampang-gampang susah. Karna kita tidakkan mungkin mengontrol satu-persatu sampah yang ada pada tangan mereka. Menghimbau mengajak apalagi mengatur dimana letak tempat sampah, Lepas kontrol, sampah yang menurut mereka kotor dilepaskan begitu saja dimana tempat mereka berada.

Melihat gambar diatas, sampah botol minuman atau sampah jual beli ditoko ikut ramai bahkan masih sangat banyak tertampung digot atau selokan sepanjang sentani kota yang nantinya akan berkumpul setelah diangkut oleh banjir. Kalau tidak tersangkut di pinggiran kali, pada satu waktu danau sentani akan menjadi penampungan akhir sampah masal.

Saya tidak ingin mengetahui apa sebenarnya yang dikerjakan insan sampah yang punya tanggung jawab terhadap sampah-sampah itu. Tapi disini apa yang bisa saya lakukan untuk Danauku Sentani, itu buah pikiran saya.

Solusi pertama yang sudah lama menempati ruang sempit dalam pikiran saya adalah,

Kembalikan semua sampah kepada penyedia bakal sampah

A. Semua pedagang sembako, warung makan atau mereka yang menggunakan pinggirin jalan sebagai tempat mencari, baik yang besar mahupun yang kecil. Dipinggir jalan atau didalam rumah, mereka punya kendali besar penyebaran sampah.

B. Fungsikan mereka para pedagang untuk memperhatikan lingkungan sekitar, menyediakan tempat untuk sampah berupa apa saja yang kelihatan bahwa Anda ikut menjaga sesuatu yang Anda jual tidak menyampah bagi oranglain. Mulai dari pintu keluar ruko, tempat jual beli sampai depan selokan tempat jualan,menjadi tanggung jawab penjual. 

C. Melakukan tembusan kepada pihak-pihak yang ikut punya tanggung jawab secara langsung mengenai dampak sampah terhadap lingkungan. 

D. Mengadakan musyawarah dengar pendapat dan solusi untuk mencapai mufakat Karena penyedia dan pengguna, tuan dan hamba saling berkaitan.

E. Membuat surat kesepakatan dalam penanggulangan mulai dari lingkungan sekitar. Dengan konswekensi, Anda peduli silahkan lanjutkan. Anda kurang perhatian, mohon jangan menyampahi yanglain. Kasarnya, Jangan jualan dulu, pikirkan tentang jualan Anda yang akan menjadi sampah. Cara pantau dari titik penyebaran pertama.

F. Solusi sampah pedagang. Kumpulkan dengan tertib semua sampah yang sudah terkumpul pada tempat yang telah disediakan pemerintah yang kemudian akan diangkut ke tempat pembuangan sampah. Kalau memang pihak terkait kurang perhatian, tidak ada salahnya sampah kita pindahkan kerumah kepaLa din Sampah! ( humor ). Supaya seimbang.

Keluhan pedagang tentang pajak sampah silahkan ajukan langsung kepada instansi terkait.  Kami ormas peduli sampah, bergerak atas kesadaranan sendiri demi menjaga kelestarian DANAU SENTANI. Jualan Anda, bagi untung pada kami untuk sampah Anda, itu urusan kami. Urusan Anda, jangan menyampahi kami dengan keuntungan Anda.

●●●

Sedikit cerita pengalaman masa kecil

Tahun 80, saya sudah lihat produk sampah kemasan yang singgah dibibir danau sentani karena kami bermukim disana (kampung Netar/Nendali) Usia saya waktu itu 4 tahun. Dalam pikiran saya, kok bisa ada disini sampah itu, Padahal tempat jualnya jauh. Ya tidak mengapa saya mengumpul sampah-sampah ini karna mungkin mama lupa bakar dan terseret air waktu hujan. Dan 38 tahun kemudian, sampah itu semakin banyak dan ada didanau saya. Kalau sekarang saya kumpul kembali sampah-sampah itu, bagaimana dengan 76 tahun kemudian ? Siapa yang akan mengumpulnya ? Tentu saya sudah dipindahtugaskan kealam ghib! alias mati.

Sejak saat itu, saya selalu bawa pulang semua barang yang sudah saya ambil manfaatnya menjadi sampah. Saya tidak mahu karna 1 sampah saya menjadi pelengkap derita oranglain. Kalau tidak, pasti saya kumpul dan letakkan pada tempatnya. 

Ini juga yang menjadi keributan saya dengan penjual kue dan pinang depan kios saya. Saya sudah beritahu untuk perhatikan sampah sebelum meletakkan jualan tapi ada saja alasan untuk sampah.

Dan satu lagi yang buat saya bingung. Tubuh kita ini semua ada tempatnya. Mahu makan, ada meja atau ruang makan, mahu mandi, ada tempat atau kamar mandi, mahu tidur ada kamar tidur, masak ada dapur, pakaian, ada lemari untuk menyimpan, tapi sampah dari olahan manusia kenapa tidak dibuatkan tempat khusus juga yah..?? Hem.. [ kamar atau ruang sampah. Gudang penyimpanan semi sampah ada, kenapa tempatnya sampah gak ada!!

Seharusnya ada.

●●●


Tidak ada komentar:

Posting Komentar