Menciptakan Lingkungan Bermain Anak

Minciptakan lingkungan bermain anak bebas ranjau itu sangat penting. Terutama pada usia batita. Ranjau adalah jebakan yang akan membahayan dirinya. Karena kelompok usia ini sangat tertarik dengan apa saja yang ada dihadapannya.

Seperti membersihan sudut-sudut dalam rumah dari kotoran tikus, cicak atau hewan kecil yang bersembunyi seperti kecowak dan sejenisnya. Debu dan kotoran.

Menyimpan segala benda yang dapat membahayakan seperti pisau, gunting, obeng, dan mengamankan segala sesuatu yang sekiranya menarik perhatian yang dapat mengancam keselamatan anak. Stop kontak tempat aliran listrik jangan sampai terlewatkan.

Mengganti tempat makan dan minum yang terbuat dari kaca, menjauhkan tempat air minum yang mudah dibuka tutup, perabotan dapur dan sejenisnya. Alat bersih-bersih rumah juga jangan sampai lupa diamankan.

Semua itu penting sekali dilakukan.

Terlebih apabila tidak dapat mengawasinya secara langsung. Melepaskan anak begitu saja saat bermain sama arti dengan memberi kesempatan anak untuk melanjutkan pekerjaan orang tua dengan caranya.

Meskipun begitu, apapun yang sudah dipastikan aman, anak-anak punya banyak cara karena rasa ingintahunya yang sangat besar.

Ya.. tetap juga harus diawasi.

Anak paling pandai memberitahukan pada orang tua, apa yang dilakukan salah!

"hai mama. aku bisaa....." hehe. Itulah mereka si batita dan balita. 😊

Anak saya bisa panjat lebih tinggi dari yang saya bayangkan! Bahkan ia meraih semua yang menurut saya tidak mungkin dia lakukan. 

Alat bantu, bangku, meja, benda yang panjang, sepeda buat pijak itu bisa ia gunakan untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.

Apakah aku harus mengosongkan semua ruangan ?? tentu tidak. Tapi, ya, aku melakukannya. Dan apa yang terjadi ? Setelah ruangan kosong, Karpet pengalas lantai hampir tiap waktu dibolak baliknya.

Apa itu juga harus aku singkirkan ? hem.. dan ketika ia merasa bosan karena tidak menemukan apapun, ia melepas pakaian dan dilenpar keatas pengait hingga berhasil. Jangan tanya bagaimana ia membuat adiknya sebagai permainan..

Tantangan yang berat!

Melarang kedua batita, si kakak yang In sya Allah juli tanggal 15 genap 3 tahun dan si adik, agustus tanggal 26 cukup umur 2 tahun, sama arti dengan memancing rasa penasaran mereka untuk beratraksi ekstrim pada kesempatan berikutnya.

Dan permen yang menjadi buruan keduanya, sikakak bisa membawa sembunyi permen dan memakannya. Siadik juga kebagian.

berburu cacing

Akhjrnya saya memilih untuk membawa mereka bersama saya dengan aktivitas masing-masing dalam rumah kecil kami. 

Segala peralatan memasak, saya pindahkan keluar agar lebih mudah menjaga mereka saat bermain diluar rumah dan saya mempersiapkan makan siang buat kami. Membiarkan mereka bermain sendiri bukan untuk usia mereka saat ini.

Salah satu yang saya lakukan pada tempat jualan yaitu merubah posisi tempat dan memberi ruang gerak lebih leluasa. Perubahan ini juga mengikuti gerak jangkau mereka saat bermain.

Dan ini sangat tidak mudah.


Saya memberikan mereka bebas bermain apa saja, saya hanya menyesuaikan diri dan mengawasi meski kadang saya bingung, kapan jualannya ? Bahkan ketika mereka mulai bosan, saya memilih mengikuti arah penasaran mereka untuk mengawal disatu tempat yang baru sesuai keinginannya dan itu bisa di alam terbuka.

Alhamdulillah, saya memiliki tempat yang cukup luas untuk usia mereka. 

Memang benar, anak mengikuti aturan orang tua tapi, aturan anak-anak yang dipakai..

Orang tua mengatur semua dengan baik, ikuti permainan anak dan aturan orang tua yang teratur sesuai permainan anak jadi sempurna. Akhirnya lingkungan bermain anak tercipta dengan baik.

10 komentar:

  1. Tentu tidak mudah mengurus si kecil yg aktif ya bu, perlu trik yang jitu agar si buah hati bisa tetap bermain dengan nyaman dan tetap terjaga keselamatannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terlebih batita saya ada 2, Pak Maman.

      Hapus
    2. Jaraknya dekat ya bu, kalau istri saya dulu jaraknya jauh selisih 6 tahun, jadi tidak terlalu repot.

      Hapus
    3. yang jauh istri pertama ke yang kedua atau jarak anak pertama dengan yang kedua ?

      Hapus
    4. hahaa... ibu bisa ajah.. anak pertama dan kedua 6 tahun kedua dan ketiga juga 6 tahun...

      Hapus
    5. berarti Pak Maman sudah 18 tahun menikah yah. Bagaimana tuh cara menciptakan lingkungan bermain anak tetap terjaga.

      Hapus
    6. Saya menikah udah hampir 25 tahun bu, istri terlambat punya momongan 7 tahun. Menjaga lingkungan yang baik dengan selalu menjaga si buah hati tetap dalam pengawasan. Komitmen sama istri untuk selalu bekerja sama saling mengawasi si kecil.

      Hapus
    7. 25 tahun ?? keberkahan atas keluarga Pak Maman. Menciptakan suasana menyenangkan tanpa dukungan itu mustahil. Ikut bahagia Pak..

      Hapus
    8. Terimakasih apresiasinya bu, betul bu dukungan kedua belah pihak dalam menciptakan suasana menyenangkan dalam membina rumah tangga sangatlah penting, tanpa modal itu sulit rasanya untuk mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah warrahmah yang menjadi idaman seluruh keluarga :)

      Hapus
    9. aamiin yaa Rabbal 'alamiin.

      Hapus