Sayangilah Ibumu Jangan Biarkan Ia Sibuk Mengurusi Anakmu Dimasa Tuanya

Sayangilah Ibu mu - Sejak engkau masih bayi, ia telah menghabiskan waktu 2 tahun untuk menyusuimu, merawatmu, menjaga dan mengajarimu berjalan. Setelah 9 bulan tergopoh-gopoh membawamu dalam kandungannya, bertarung nyawa untuk melahirkan dirimu. Mendengar suara tangismu yang keras, sakit yang luar biasa ia rasakan seolah sirnah begitu saja.

Dua tahun berikutnya, ia mulai melepasmu bermain sendiri. Repotnya ia ketika engkau mulai menghambur-hamburkan semua segala sesuatu yang engkau raih tapi ia tak pernah mengeluh. Semua dilalui dengan penuh suka cita.

Dua tahun selepasnya, kamu sudah harus bersekolah. Ibu mu lebih repot dan khawatir akan keselamatanmu. Jauh dari pandangannya, ia merasa gelisah tidak menentu. Ibu memilih tetap mendampingimu dimana saja kamu berada untuk memastikan engkau tetap aman. Sampai akhirnya tahun-tahun berjalan, kamu mandiri dan mulai pandai menjaga dirimu sendiri.

Meski begitu, ibu tidak pernah meninggalkanmu sendiri. Saat teman-temanmu mulai usil, saat kamu terjatuh dan berdarah, saat kamu sakit dan menderita, ibu selalu sedia dan membuatmu merasa aman dan tenang karnanya.

Hingga akhirnya kamu tumbuh dewasa menjadi anak ibu yang paling berharga. Cita-citamu tercapai. Kamu menjadi orang dewasa yang cerdas dan pandai.

Ibu ikhkas ketika kamu berkata padanya ingin menikah dan memisahkan diri dari ibu. Ibu masih menyertaimu dengan doa. Ibu membekalimu dengan pesan-pesannya yang kan selalu kamu ingat. Ibu mencintaimu, Ibu sangat sayaaanngg... padamu.

Lalu kamupun menikah dan memberikan ibu seorang cucu yang lucu dan menggemaskan.

Ibu menjadi perempuan yang paling bahagia melewati dirimu. Ia tetap ada disebelahmu melewati hari-hari pertama ketika kamu menjadi orang tua. Dengan sentuhan luasan kasihnya, ia siap sedia membimbing dan menolong dirimu. Dan akhirnya bayi mungilmu tumbuh sehat, lucu dan lincah.

Akhirnya kini engkau telah menjadi orang tua bersama seorang bayi disisimu sama seperti ketika kamu kecil dulu dan bersama ibumu.

Lalu, pernahkah kamu berpikir untuk tidak merepotkan ibumu dan membiarkan ia melewati hari-harinya bahagia bersama suaminya ?

Pernahkah terlintas dalam pikiranmu bahwa ia sama sepertimu dulu ketika ia lebih memilih merawatmu seutuhnya dan mengorbankan hal lain demi dirimu ?

PERNAHKAN TERPIKIRKAN OLEHMU HAL SEPERTI ITU ??

Ibu takkan menolak bila kamu memintanya untuk menjaga dan merawat bayimu demi karir yang sedang kamu raih. Ibu takkan berkata apapun! meski ia inginkan sesuatu yang tidak kamu ketahui. Ia akan tersenyum dan meraih cucunya dan berkata padamu, "pergilah sayang.., anakmu akan baik-baik saja bersama ibu." 😢

Cukup ibu menjadi contoh atas dirimu, pengorbanannya merawat dan membesarkanmu tanpa mengeluh. Cukup ibu telah melalaikan banyak hal karena cintanya padamu.

Disebelah sana, ada seorang pria pekerja keras yang selama membesarkanmu tidak ubah seperti robat yang berangkat pagi pulang malam demi senyum anak mereka.

Dipojok sana, ada pria tua dengan kepulan asap rokok dan kopi yang sekian tahun setia menemaninya mengusih kesunyian kala ia rindu kekasihnya.

Tegakah kamu mengambil masa sisa kebahagiaan mereka untuk berkasih-kasihan dengan waktu 2 4 tahun demi menjaga cucunya dimasa depan ?

Biarkan mereka bahagia, saling merindukan, saling memperhatikan selayaknya sepasang kekasih yang terpisah karena rutinitas.

Coba lihat rumah ibu. Ruang tamunya, kamar tidur, dapur kecilnya dan kamar tidurmu. Adakah yang berubah selama ia merawatmu hingga kini ?

Coba lihat juga Plafon rumah, pot bunga, pagar dan dinding luar rumah ibu, karena repotnya ia menghabiskan hari-hari denganmu sampai lupa keadaan sekitarnya yang mulai tampak kumal dan kusam.

Jangan tambah lagi beban ibu. Ibu takkan menolok andaikan kamu memintanya untuk menjaga dan merawat anakmu. Ia akan melakukannya dengan senang hati. Tapi cobalah untuk menimbang-nimbangnya kembali.

Cukup ibu menjadi contoh atas dirimu. Cukup ibu telah menunjukkan kasih sayangnya yang dalam padamu. Kini giliranmu.

Tunjukkan bahwa aku bisa seperti ibu. Aku bisa melewati hari-hari dengan sentuhan kasih ibu pada bayiku. Aku lebih memilih bersamamu, anakku. Karna Engkau lebih membutuhkanku disampingmu dari pekerjaanku dan aku akan menyerahkan hak mencari nafkah pada suami. Bahwa Ibulah penerang jalanku, karna Ibulah aku ada, berdiri dengan tegar dan berjalan gagah berani.

SAYANGI IBU. JANGAN BIARKAN IA MENGHABISKAN SISA USIANYA UNTUK MENGURUSI ANAKMU. CUKUP KAMU MENJADI CONTOH KASIH SAYANG IBU. KINI GILIRANMU. TUNJUKKANLAH..

I LOVE YOU MAMA. AKU AKAN SELALU MERINDUKAN KEHADIRANMU@tinekeongge.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar