Tetangga Pada Mudik Lebaran

"Mba, titip rumah ya ? Kalau ada yang nyari, bilang datang aja kerumah."

"Oh ya mba. Sampean hati-hati dirumah. Aku akan bantu doa untuk menjagamu. Jangan khawatir ya ? Miss you... sampai jumpa lagi ya ? Mau oleh-oleh apa ?"

Tetanggaku yang muslim semua pendatang. Tiap tahun mereka pasti mudik. Kampungnya di trenggalek. Masih indonesia juga sih. Dekat kalau lewat peta.

"Iya buk. Aku jadi sedih nih.. salam buat tukang ojek disana ya ? Bilang, hati-hati kalau bawa tanggaku nglencer. Perginya baik, pulangnya juga harus tetap sempurna ya. Jangan lama-lama ya buk! Ntar aku kering nggak ada yang nyiram!"

Kerjaan tetanggaku disini sama sepertiku jualan sembako. Tiap tahun pasti mudik. Tempat usahanya juga sama seperti punyaku! Tapi mereka tiap tahun bisa pulang. Pulangnya rombongan lagi. Hanya menyisakan bayangan ceria canda bersama. Semua jadi hening dan sepi!

Mayoritas penduduk disini Nasrani. Yang punya usaha sembako hampir semua pendatang. Bahkan supir, tukang sayur, bakso, cilok dll semua pendatang. Rata-rata orang jawa. Tapi memang nggak ada sukulain sih! Jawa semua. Jawa madura tukang sayur, penjual cilok orang suda yang sembako orang jawa. Jadi kalau pada mudik, orang pribumi gak bisa makan diwarung, beli sayur depan rumah, jajan nggabisin dut receh.

Sedang saya..

Sebenarnya mereka contoh pekerja keras yang berhasil. Minimal bisa pulang kampung tiap lebaran. Ini contoh yang perlu ditiru. Hitung sesama manusianya, masa mereka bisa kita nggak bisa!

Please deh!

Tapi kenyataannya, tidak bisa! Contohnya saya sendiri.

Masalah yang dipupuk. Yang banyak tuh masalahnya, duit masalah. Mau mudik, mudik masalah. Nglencer dekat-dekat aja gak bisa, duit gak punya.

Bayangkan..

Sementara mereka saling mendukung, membantu, bekerjasama, mencari jalan keluar. Intinya mahu berusaha tetap dibantu.

"Bantuin aku juga donk ?"

"Bantu apa mba ? Pean punya semua tinggal rajin usaha saja bisa dapet!"

Nah Loh.

Sabar dan giat itu memang kuncinya. Jangan mencampur adukkan pekerjaan dan masalah. Kalau masalahnya sakit hati, ya hati saja yang sakit. Makan harus tetap makan. Tidur jangan larut, shalat jangan sampai lewat! Kan masalahnya dihati, tonukummin donk dengan temulawak. Beress..

Lah!

Mencari contoh dan motivasi gak perlu jauh-jauh ngabisin kuota. Keadaan setempat sudah cukup komplit asal mahu memperhatikan dan mengambil manfaat.

Masih banyak orang baik dan mahu sukses. Curi ilmunya dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Yang buruknya didoakan, yang baik saling berbagi. Beress..

Selamat mudik ya buat semua teman dan sahabat atau tetangga! Sebelum berangkat usahakan tidak meninggalkan beban apapun itu bentuknya. Selesaikan dulu urusan sesama manusia disini baru kesana. Kematian itukan tidak bisa di pastikan!

Masalah tempat yang ditinggalkan jangan khawatir. Kalau masih hak dan jodoh, semua akan kembali dan tetap sedia kala. Serahkan semua urusan dan perlindungan kepada pemilik kita dan semua seiisi bumi. Supaya hati tenang dan damai.

Jangan lupa pintu jendela kulkas tv kran air lampu dipastikan aman. Dan berangkat. ●●●

Tidak ada komentar:

Posting Komentar